1. Inhalt
  2. Navigation
  3. Weitere Inhalte
  4. Metanavigation
  5. Suche
  6. Choose from 30 Languages

jejaring sosial

Kami mengajak Anda untuk berdialog bersama di Facebook dan Twitter DW Indonesia

  • Di mana Belajar Menyenangkan

    Sekolah-Sekolah Yang Lain dari Sekolah Lainnya

    Di mana Belajar Menyenangkan

    Anak-anak yang sejak hari pertama sekolah senang belajar. Itu harapan banyak guru dan orang tua di Jerman. Oleh karena itu mereka ingin beralih dari sistem sekolah lama dengan jadwal pelajaran yang padat, angka dan tekanan prestasi. Karena itu akan dicoba bentuk pelajaran lain di makin banyak sekolah. Itu sering kali tidak terlalu baru, seperti ditunjukkan pada reformasi pendidikan.

  • Beralih dari Institusi Menghafal

    Sekolah-Sekolah Yang Lain dari Sekolah Lainnya

    Beralih dari Institusi Menghafal

    Di kelas yang penuh sesak puisi dihafal dan tugas berhitung diselesaikan sampai kepala tak mampu lagi berpikir. Bukan itu gambaran yang tepat dari sekolah, menurut pakar pendidikan abad ke-19. Juga jika mereka memandang wajib sekolah sebagai keberhasilan, para guru seperti Johann Heinrich Pestalozzi (1746-1827) mengritik tajam "sekolah menghafal" Anak-anak seharusnya "belajar dengan otak, hati dan tangan," tuntutan pendidik asal Swiss itu.

  • Pejuang Hak Anak-Anak

    Sekolah-Sekolah Yang Lain dari Sekolah Lainnya

    Pejuang Hak Anak-Anak

    Terorobosan besar untuk gagasan reformasi pendidikan adalah buku "Abad anak-anak" dari guru dan penulis Swedia Ellen Key (1849-1926). Tokoh feminis itu meminta agar anak-anak tidak lagi dipandang sebagai "orang dewasa kecil", melainkan sebagai pribadi yang mandiri dengan segala kebutuhan dan kemampuannya, yang dapat didorong. Ia mengusulkan pendidikan "lepas dari anak-anak."

  • Pengetahuan Yang Dapat Dipegang

    Sekolah-Sekolah Yang Lain dari Sekolah Lainnya

    Pengetahuan Yang Dapat Dipegang

    "Bantulah saya melakukannya sendiri." Demikian motto Sekolah Montessori, yang didirikan dokter Italia Maria Montessori (1870-1952) sejak tahun 1907. Anak-anak menentukan sendiri apa yang saat itu hendak mereka lakukan. Dalam kelas yang merupakan campuran semua umur, dipelajari materi yang mudah dilihat seperti dadu trinomi. Sekolah Montessori saat ini terdapat di lebih dari 100 negara.

  • Sekolah untuk Pekerjaan

    Sekolah-Sekolah Yang Lain dari Sekolah Lainnya

    Sekolah untuk Pekerjaan

    Dari berpikir sampai bertindak juga diinginkan Dewan Sekolah Kota München Georg Kerschensteiner (1854-1932). Sekitar 100 tahun lalu ia sudah mengembangkan "sekolah pekerjaan." Dengan perlengkapan kelas sendiri seperti untuk pengrajin daging dan pembuat roti ia dikenal sebagai penemu Berufsschule, yakni pendidikan yang menggabungkan pelatihan kerja dan sekolah. Sebuah model sukses Jerman, seperti yang ditunjukkan hasil studi.

  • Belajar di Desa

    Sekolah-Sekolah Yang Lain dari Sekolah Lainnya

    Belajar di Desa

    Hidup di alam bebas dan masyarakat, di mana murid dapat belajar tanpa terikat. Itu dulu dan kini adalah konsep asrama pendidikan yang ada di desa-desa. Sejak tahunan Sekolah Odenwald yang didirikan 1910 menjadi panutan. Di sana anak-anak dengan usia berbeda-beda tinggal dalam kelompok rumah, yang dipimpin guru. 2010 terungkap, sejumlah pendidik lakukan pelecehan seksual terhadap muridnya.

  • Belajar untuk Semua Indera

    Sekolah-Sekolah Yang Lain dari Sekolah Lainnya

    Belajar untuk Semua Indera

    Seni, musik dan tari berperan besar pada sekolah Waldorf, karena anak-anak diharapkan belajar dengan semua indra. Sebuah jadwal pelajaran yang pasti tidak ada di sekolah-sekolah ini. Sekolah Waldorf pertama berdiri tahun 1919 untuk anak-anak pekerja pabrik rokok Waldorf-Astonia di Stuttgart. Sekolah ini didirikan oleh Rudolf Steiner (1861-1925). Kini di dunia ada lebih dari 1000 sekolah Waldorf.

  • Pendidikan Bebas di Alam

    Sekolah-Sekolah Yang Lain dari Sekolah Lainnya

    Pendidikan Bebas di Alam

    1921 Alexander Sutherland Neill mendirikan asrama (Boarding School) terkenal Summerhill di koloni seniman dekat Dresden. 1927 ia memindahkannya ke Leiston di Inggris. Keikutsertaan dalam pelajaran sukarela. Tidak ada pekerjaan rumah atau ujian. Gagasan "pendidikan bebas" kemudian menyemangati gerakan mahasiswa pada tahun 1960-an. Asrama itu masih ada hingga kini.

  • Keberanian untuk Berdebat

    Sekolah-Sekolah Yang Lain dari Sekolah Lainnya

    Keberanian untuk Berdebat

    Berbicara, bermain, bekerja, berpesta. Itulah 4 dasar yang dijalankan reformis pendidikan Peter Petersen (1884-1952). 1927 di Universitas Jena dikembangkannya sebuah model sekolah baru yang disebut "Jenaplan-Schule". Murid-murid di sana belajar secara individual sesuai sebuah jadwal mingguan. Tema utama: Kerjasama dalam tim dan berani berdebat. Tidak ada angka rapor dan tidak ada tinggal kelas.

  • Eksperimen dengan Kata-Kata

    Sekolah-Sekolah Yang Lain dari Sekolah Lainnya

    Eksperimen dengan Kata-Kata

    Tak ada sekolah di Jerman tanpa koran sekolah. Tapi di Sekolah Freinet, yang didirikan guru Perancis Célestin Freinet (1896-1966) sejak 1935 di Eropa, murid-murid bahkan mencetak sendiri koran dan buku-bukunya. Guna mendorong minat menemukan dan bereksperimen, murid-murid melakukan banyak ekskursi di lingkungan sekitarnya. Di Jerman, Sekolah Freinet ada sejak sekitar 30 tahun.

  • Sekolah sebagai Ruang Hidup

    Sekolah-Sekolah Yang Lain dari Sekolah Lainnya

    Sekolah sebagai Ruang Hidup

    Apakah jadwal mingguan, bebas pekerjaan, ekskursi atau pelajaran untuk murid usia campuran. Banyak gagasan para reformis pendidikan bisa ditemukan pada sekolah-sekolah di Jerman. Sekolah diharapkan bukan menjadi institusi pelajaran, melainkan sebuah ruang hidup modern untuk belajar, bermain dan istirahat. Seperti pada sekolah dasar Erika Mann di Berlin.


    Penulis: Sabine Damaschke | Editor: Dyan Kostermans/Marjory Linardy