1. Inhalt
  2. Navigation
  3. Weitere Inhalte
  4. Metanavigation
  5. Suche
  6. Choose from 30 Languages

jejaring sosial

Kami mengajak Anda untuk berdialog bersama di Facebook dan Twitter DW Indonesia

  • Tembok Yang Hancur Saat Revolusi

    Libya Setahun Setelah Tewasnya Gaddafi

    Tembok Yang Hancur Saat Revolusi

    Seorang anak perempuan berlari menyusuri tembok yang rusak akibat tembakan artileri di pojokan jalan Tripoli di Misrata. Kota ini merupakan kubu penentang Gaddafi di saat maraknya revolusi Libya 2011. Sebagai konsekuensinya Misrata digempur habis-habisan oleh rezim militer.

  • Jalan Menuju Kebebasan

    Libya Setahun Setelah Tewasnya Gaddafi

    Jalan Menuju Kebebasan

    Rambu lalu lintas ke arah bandara internasional Misrata (ki) dan ke Tripoli (ka) yang penuh lubang peluru, hingga kini, setahun setelah runtuhnya rezim tidak diganti. Bandara Misrata kembali didarati penerbangan internasional Oktober 2011, di saat ribuan pemberontak menuntaskan perang revolusi untuk membebaskan Sirte.

  • Perlucutan Senjata

    Libya Setahun Setelah Tewasnya Gaddafi

    Perlucutan Senjata

    Kampanye perlucutan senjata di Tripoli untuk menggerakan warga sipil, agar menyerahkan senjata yang mereka peroleh saat revolusi 2011, mendapat tanggapan positif. Poster semacam ini masih tersebar, di saat pembentukan polisi nasional dan militer menjadi agenda utama pemerintah baru Libya.

  • Warga Bebas

    Libya Setahun Setelah Tewasnya Gaddafi

    Warga Bebas

    Perempuan ini berjalan melewati bendera Amazigh, simbol kaum Berber yang berarti orang bebas. Kaum Amazigh mendukung revolusi dari tahapan awal. Dan dengan bangga mengklaim, walaupun rezim Gaddafi melakukan Arabisasi Libya dalam masa kekuasaannya selama 4 dekade, mereka tidak kehilangan identitasnya.

  • Perasaan Normalitas

    Libya Setahun Setelah Tewasnya Gaddafi

    Perasaan Normalitas

    Sedikit steril tapi masih megah. Arsitektur modern menjadi karakter sejumlah bangunan di sepanjang boulevard di ibukota Tripoli, antara lapangan Syuhada yang dulu bernama lapangan hijau hingga ke pantai Laut Tengah. Bangunan ini menjadi cerminan dari konflik politik dan ketidakstabilan sosial, sekaligus perasaan kembali ke normalitas setahun setelah kematian Gaddafi.

  • Pembangunan Kembali

    Libya Setahun Setelah Tewasnya Gaddafi

    Pembangunan Kembali

    Jalan Tripoli di Misrata menjadi simbol dari pertempuran paling berdarah selama berlangsungnya revolusi Libya. Kawasan bisnis yang sedang direkonstruksi ini, menunjukkan gedung yang masih dibangun, ditengah puing serta toko-toko yang sudah direnovasi.

  • Lautan Wajah yang Hilang Selamanya

    Libya Setahun Setelah Tewasnya Gaddafi

    Lautan Wajah yang Hilang Selamanya

    Musium Syuhada di Misrata mencerminkan kisah banyak pejuang dan warga sipil yang tewas di saat revolusi. Ini juga mendokumentasikan konsekuensi sebuah konflik, yang akan tetap meninggalkan luka dalam masyarakat Libya untuk waktu lama. Dinding musium dipenuhi potret ribuan pejuang, warga sipil serta orang-orang yang hilang dari Misrata.

  • Pemandangan Sekitar Lapangan Syuhada

    Libya Setahun Setelah Tewasnya Gaddafi

    Pemandangan Sekitar Lapangan Syuhada

    Anak-anak muda, keluarga dan pedagang cindera mata menikmati suasana malam yang hangat di musim gugur di Lapangan Syuhada, yang menjadi simbol utama pembebasan Tripoli.

  • Kebangkitan Kembali

    Libya Setahun Setelah Tewasnya Gaddafi

    Kebangkitan Kembali

    Setahun setelah pembebasan dari tirani Muammar al Gaddafi, Tripoli bangkit dengan perasaan bahagia campur sedih, menikmati kebebasan yang menanti di depan. Jalan menuju stabilitas kelihatannya amat panjang dan penuh hambatan, Walau begitu terdapat keinginan kuat dari rakyat di ibukota Libya, dan siap menjalani masa sulit demi masa depan yang lebih cerah.


    Penulis: Gaia Anderson | Editor: Agus Setiawan/Christa Saloh-Foerster